Laki-Laki Kok Cengeng, Sebaiknya Bagaimana?

Anak yaitu pertolongan yang sangat luar biasa berharganya bagi kedua orang tuanya. Tak peduli apakah laki-laki ataukah perempuan yang hadir menemani kita.

Khusus untuk anak laki-laki, terkadang orang renta selalu menanamkan tidak boleh cengeng apalagi hingga menangis. Hal tersebut wajar, alasannya yaitu kelak ia akan jadi pemimpin keluarga.

Sering kita mendengar "Jagoan tak boleh menangis!"

Istilah ini lumrah dan masuk akal kita dengar. Anak laki-laki dituntut besar lengan berkuasa serta dihentikan untuk meneteskan air mata. Rasanya agak aneh jikalau ada laki-laki yang cengeng.

Namun bekerjsama laki-laki sama dengan perempuan yang boleh saja menangis untuk memperlihatkan verbal tulusnya tersebut. Akan tetapi, problem sterotip bahwa hanya laki-laki lemah yang menangis menyeruak lebih besar lengan berkuasa dalam budaya timur semacam Indonesia.





Untuk mengatasi hal tersebut, orang renta perlu mengambil tindakan yang dianggap perlu supaya anak laki-lakinya tidak lagi lemah terutama di hadapan perempuan sebayanya.

Berikut ini yang harus dilakukan oleh orangtua.

1. Berikan anak iktikad semenjak kecil untuk dapat melaksanakan aneka macam hal sendiri.

Dan tentunya hal-hal yang tidak bertentangan dengan norma-norma. Hal ini sangatlah efektif untuk melatih anak menjadi eksklusif yang lebih tangguh dan mandiri.

2. Hindari terlalu banyak memperlihatkan perlindungan kepada anak.

Berilah kesempatan kepada anak untuk menuntaskan masalahnya sendiri terlebih dahulu.
3. Hindari memanjakan anak secara berlebihan.

Tak lupa jangan memperlihatkan apapu impian anak secara mudah.

4. Cobalah abaikan tangisan anak terlebih dahulu.

Tangisan yaitu senjata terampuh buat anak. Cobalah sesekali abaikan tangisan anak. Saat melarang anak, bukan hanya sekedar instruksi, tapi berikan klarifikasi yang relevan.

0 Response to "Laki-Laki Kok Cengeng, Sebaiknya Bagaimana?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel