Bahaya Membanding-Bandingkan Anak
Orang renta manapun niscaya ingin anaknya tampil menonjol atau minimal sepadan dengan belum dewasa lainnya yang sebaya dengannya. Namun bila ternyata si kecil berbeda sendiri, tanpa disadari terkadang orangtua menjadi senewen.
Dari situ, para orang renta mulai membandingkan anaknya dengan anak lain atau bahkan membandingkannya dengan saudaranya sendiri yang sekandung.
Membandingkan disini bukan hanya pada kemampuan bicara, makan, minum, acara lain, namun juga kemampuan secara akademis menyerupai mengenal huruf, angka, warna dan sebagainya.
Kemudian apa balasannya bila orang renta membanding-bandingkan kemampuan anaknya? Lalu bagaimana dampaknya terhadap anak itu sendiri? Kasihan kan anaknya.
Menurut para andal psikologi, penyebab orang renta suka membanding-bandingkan si kecil bergotong-royong sederhana dan gampang saja sebab hal faktor budaya dan kebiasaaan.
Tanpa disadari, orang renta terkadang menganggap orang lain mempunyai sesuatu yang lebih anggun darinya sehingga ada perasaan kompetitif dan merasa tersaingi.
Dan pada dikala itu, kita jadi mempunyai impian untuk menjadi yang terbaik dibandingkan orang lain. Tak mengapa sebab itu menjadi sesuatu yang positif.
Sebenarnya bila dilakukan dengan tepat, membandingkan kemampuan anak dengan anak lainnya bisa menawarkan dampak positif. Misalnya sebagai saranaintrospeksiemampuan diri sendiri. Di sini, perbedaan kemampuan tersebut dilihat sebagai pelecut motivasi semoga menjadi lebih baik.
Namun, membandingkan kemampuan atau tumbuh kembang anak terhadap orang lain tidak selamanya positif. Namun bisa juga mengakibatkan banyak dampak negatifnya.
Jika terus menerus membandingkan anak, baik dalam jangka panjang maupun pendek, tentu akan menciptakan anak menjadi minder, tidak percaya diri serta menilai rendah dirinya sendiri.
Parahnya lagi, hal tersebut bisa menawarkan dampak berkepanjangan sampai anak menjadi remaja nantinya.
Selain itu, membandingkan anak juga akan mengakibatkan stress berat pada anak. Si anak juga akan tumbuh menjadi sosok yang sulit untuk puas terhadap dirinya dan selalu ingin lebih dari orang lain.
Dari situ, para orang renta mulai membandingkan anaknya dengan anak lain atau bahkan membandingkannya dengan saudaranya sendiri yang sekandung.
Membandingkan disini bukan hanya pada kemampuan bicara, makan, minum, acara lain, namun juga kemampuan secara akademis menyerupai mengenal huruf, angka, warna dan sebagainya.
Kemudian apa balasannya bila orang renta membanding-bandingkan kemampuan anaknya? Lalu bagaimana dampaknya terhadap anak itu sendiri? Kasihan kan anaknya.
Bahaya Membanding-bandingkan Anak
Menurut para andal psikologi, penyebab orang renta suka membanding-bandingkan si kecil bergotong-royong sederhana dan gampang saja sebab hal faktor budaya dan kebiasaaan.
Tanpa disadari, orang renta terkadang menganggap orang lain mempunyai sesuatu yang lebih anggun darinya sehingga ada perasaan kompetitif dan merasa tersaingi.
Dan pada dikala itu, kita jadi mempunyai impian untuk menjadi yang terbaik dibandingkan orang lain. Tak mengapa sebab itu menjadi sesuatu yang positif.
Dampak Positif
Sebenarnya bila dilakukan dengan tepat, membandingkan kemampuan anak dengan anak lainnya bisa menawarkan dampak positif. Misalnya sebagai saranaintrospeksiemampuan diri sendiri. Di sini, perbedaan kemampuan tersebut dilihat sebagai pelecut motivasi semoga menjadi lebih baik.
Namun, membandingkan kemampuan atau tumbuh kembang anak terhadap orang lain tidak selamanya positif. Namun bisa juga mengakibatkan banyak dampak negatifnya.
Dampak Negatif
Jika terus menerus membandingkan anak, baik dalam jangka panjang maupun pendek, tentu akan menciptakan anak menjadi minder, tidak percaya diri serta menilai rendah dirinya sendiri.
Parahnya lagi, hal tersebut bisa menawarkan dampak berkepanjangan sampai anak menjadi remaja nantinya.
Selain itu, membandingkan anak juga akan mengakibatkan stress berat pada anak. Si anak juga akan tumbuh menjadi sosok yang sulit untuk puas terhadap dirinya dan selalu ingin lebih dari orang lain.
0 Response to "Bahaya Membanding-Bandingkan Anak"
Post a Comment