6 Tips Sukses Melatih Anak Puasa

Bulan ini ialah bulan penuh rahmat, dimana hampir semua umat Islam yang ada di dunia menjalankan ibadah puasa. Di Indonesia sendiri, puasa dijalankan selama kurang lebih 14 jam dalam sehari. Dan tak terkecuali juga, belum dewasa muslim, turut memeriahkan puasa bersama ini.

Biasanya, para orangtua akan bertanya-tanya bersama-sama pada usia berapa sih idealnya anak itu turut menjalankan ibadah puasa? Kira-kira beliau bisa apa tidak ya menahan lapar dan dahaga?

Tak perlu khawatir, alasannya ialah pada diri setiap anak mempunyai perkembangan yang berbeda-beda dan unik. Makara bersama-sama tak ada patokan yang pasti, kapan orangtua mulai mengajarkan puasa pada anak-anaknya. Yang terpenting ialah memperkenalkan sedini mungkin kepada anak mengenai ritual agama dan ibadah puasa.


Perlu diingat juga bahwa orangtua harus membuat suasana yang menyenangkan dikala anak gres pertama kali berguru berpuasa. Tujuannya ialah semoga anak bisa merekam mengenai pengalaman positif ibadah puasa. Sehingga akan lebih gampang memotivasinya berpuasa di tahun-tahun berikutnya juga termasuk ibadah lainnya.

Berikut ini ada tips dan saran yang bisa dilakukan oleh orangtua di rumah.

6 Tips Sukses Melatih Anak Puasa


1. Kenalkan dan ajarkan anak berpuasa.

Harus dimulai dari orang-orang terdekat si anak. Bagaimana mungkin si anak akan mau berpuasa bila orangtuanya yang sebagai teladannya tidak turut melaksanakan ibadah puasa.

Orangtua terutama si ibu, harus bisa memberi tumpuan dan memantau si kecil dalam berpuasa. Meskipun ibunya lagi berhalangan berpuasa, usahakan semoga terlihat menyerupai orang yang berpuasa.

2. Lakukan beberapa tahap.

Orangtua bisa mengajarkan si kecil berpuasa 3-4 jam sekali. Kemudian ketika Anda merasa cukup yakin si kecil cukup berpengaruh berpuasa hingga pukul 10.00, kemudian bertahap lagi puasa bedug atau jam 12.00 siang. Lakukanlah ini di tahun pertama puasanya.




3. Pada tahun kedua.

Anda bisa mencobanya mengajarkan anak berpuasa sehari penuh. Ini pun harus dilakukan secara perlahan. Jika di tengah hari si kecil rewel dan tidak kuat, maka Anda bisa memberikannya makanan kecil, kemudian bisa dilanjutkan berpuasa hingga maghrib tiba.

Lama kelamaan si kecil akan lebih berpengaruh dan jadinya bisa berpuasa sehari penuh.

4. Hargai usahanya.

Seringkali kita mendapati si kecil bilangnya ingin berpuasa sehari penuh, naman kenyataannya ia malah makan di siang hari. Jangan pernah patahkan semangatnya apalagi hingga mengejek akan kegagalannya. Akan tetapi, hargailah usahanya untuk berpuasa tersebut sambil terus dibimbing untuk melaksanakan puasa yang benar.

5. Berikan reward bila perlu.

Orangtua bisa menunjukkan hadiah berupa sajian buka puasa favoritnya bila ia bisa berpuasa sesuai target. Atau bisa juga memberinya kebanggaan dan semangat terus menerus dengan ucapan yang baik.

Hl ini bisa memacu semangat puasanya. Dan dengan seiring berjalannya usia, orangtua bisa menanamkan makna dan tujuan puasa yang sesungguhnya kepada si kecil.

6. Pantau kesehatannya.

Terutama bila ini ialah tahan pertamanya puasa atau tahun keduanya. Kondisi fisik tiap anak berbeda-beda. Artinya meskipun anak lain seusinya berpengaruh berpuasa sehari penuh, belum tentu anak kita berpengaruh berpuasa sehari penuh.

Jika anak tampak sakit atau tudak kuat, maka jangan dipaksakan. Biarkan ia membatalkan puassanya dengan makan atau minum. Jika berpengaruh melanjutkan, biar dilanjutkan olehnya.

Salah satu kesenangan anak ketika berpuasa ialah saat-saat berbuka puasa bersama keluarganya. Pada dikala inilah orangtua bisa mengajarkan bertahap mengenai makna puasa dan indahnya kebersamaan sehabis berpuasa sehari penuh.

Tentu rekaman baik terhadap suasana bulan pahala di rumah akan mendorongnya berpuasa dengan lebih baik di tahun-tahun berikutnya.

Selamat Berpuasa.

0 Response to "6 Tips Sukses Melatih Anak Puasa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel