8 Diam-Diam Anak Yang Cerdas Linguistik

Siapa orang renta di dunia ini yang tak ingin anaknya cerdas dengan tingkat IQ yang tinggi menyerupai Albert Einstein. Otaknya andal sehingga tiap kali menjadi jawara di kelasnya.

Tapi ingat, anak yang dinamakan cerdas tidak hanya secara matematika logis saja meskipun secara umum memang cerdas matematika logis yang selalu diharapkan.

Masih ada tipe cerdas-cerdas lainnya menyerupai cerdas secara linguistik. Meskipun bukan matematika, namun anak yang cerdas secara linguistik ini patut diperhitungkan juga. Berapa banyak para penterjemah di Indonesia yang turut menyertai acara-acara besar yang diadakan. Mereka itu memang matematikanya hanya standar saja, namun mereka sangat lihai berbicara meskipun dengan bahasa asing.
Sebenarnya, sudah semenjak kecil, orang yang cerdas linguistik itu terlihat. Mereka bisa mengolah kata dengan baik, baik dengan goresan pena maupun dengan lian.

Justru kecerdasan lingustik ini sangat perlu untuk anak-anak. Karena kecerdasan linguistik sangatlah memilih cara berpikir buah hati kita. Anak akan lebih gampang berkomunikasi dengan orang lain. Dan secara tak langsung, si anak akan bisa menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial.

Lagian, anak yang mempunyai kecerdasan linguistik akan sangat gampang untuk mempelajari dan memahami bahasa-bahasa baru, fokus pada permasalahan yang dihadapi, tajam menganalisis, menyimpulkan dan menguraikan kembali dengan bahasanya sendiri.

Dengan demikian, mereka secara aktif akan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan obyek yang diamati atau menawarkan jawaban terhadap suatu pernyataan.




Bagi orang tua, ada beberapa ciri yang patut diamati, apakah si buah kita mempunyai kecerdasan linguistik ataukah tidak. Ciri-ciri tersebut akan dijelaskan melalui pembahasan di bawah ini.

Berikut 7 Rahasia Anak yang Cerdas Linguistik


1. Gemar dan suka membaca buku.

Tak semua anak mempunyai kegemaran membaca. Ada kalanya anak harus dipaksa terlebih dahulu semoga mau membaca buku pelajaran sekolah atau ada hadiah yang akan diterima kalau anak mau membaca.

Namun anak yang cerdas linguistik ini, tidak usah disuruh atau diiming-imingi hadiah, mereka sudah membaca sendiri buku pelajarannya tanpa perlu orang renta yang repot. Memang anak yang cerdas linguistik sangat suka dan gemar membaca buku apa saja bukan hanya pelajaran sekolah.

Ada banyak faktor yang menciptakan anak bisa gemar membaca. Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa orang renta yang rajin membacakan buku kepada anak, maka cenderung menciptakan belum dewasa mereka menjadi suka membaca.

2. Anak suka bercerita.

Seorang anak yang suka bercerita secara lisan, tidak akan keberatan sama sekali untuk mengembangkan kisah dengan orang lain. Ia akan menceritakan banyak sekali hal yang dilihat, didengar serta yang dialaminya.

Misalnya saja saat ia berkunjung ke kebun binatang dan melihat majemuk hewan. Ia akan menceritakannya kepada siapa saja dengan penuh semangat, kepada guru, sobat dan lain sebagainya. Terkadang hal-hal sepele pun bisa menjadi hal yang menarik untuk diceritakan kepada siapa saja.

3. Bisa menulis dengan baik dan karenanya bagus.

Anak-anak yang bisa menulis dengan semenjak kecil sebetulnya mempunyai kesempatan dalam mengekspresikan pendapatnya atau perasaannya secara tertulis.

Namun tetap harus diingat bahwa kemampuan untuk menghasilkan goresan pena yang baik dan gampang dibaca tidak tiba dengan sendirinya. Hal tersebut tetap harus menerima dorongan dari kita sebagai orang tuanya.

4. Sangat suka permainan kata.

Anak akan sangat suka dengan permainan-permainan kata contohnya saja mencari abjad yang hilang, tebak kata, menyusun kata untuk membentuk kalimat dan sebagainya.

Dalam mengembangkan kebiasaan ini, tentu kita harus berusaha sekreatif mungkin dalam menciptakan permainan kata semoga permainannya bervariatif. Beberapa permainan kata yang umum dikenal antara lain yaitu acak kata, puzzle, scrabble, tebak kata dan sebagainya yang sejenis
5. Sangat suka dengan kata yang sulit diucapkan.

Jika belum dewasa yang lain yang seumuran dengannya enggan menyebutkan kata yang sulit untuk diucapkan, justru anak yang mempunyai kecerdasan linguistik malah suka dan gampang mengucapkannya.

Ada kalanya kata-kata yang sulit didengar dari orang-orang sampaumur saat bercakap-cakap, dari membaca koran dan tablod, atau saat sedang mendengarkan isu di radio dan televisi. Mereka akan tertarik dengan kata-kata yang belum erat atau abnormal didengar oleh mereka.

6. Mampu berkomunikasi secara verbal dengan baik dengan orang lain .

Mereka yang mempunyai kecerdasan jenis ini akan dengan sangat gampang berkomunikasi dengan orang lain. Mereka akan bisa memberikan maksud dan harapan kepada orang lain secara lebih baik dibandingkan dengan anak yang kurang cerdas.

7. Sangat suka mendengarkan informasi, animo atau pernyataan-pernyataan secara lisan.

Ia akan sangat suka sekali mendengarkan apa saja yang ada di sekitarnya. Tak heran kalau mereka sangat antusias saat kita membacakan kisah sebelum tidur atau mereka merasa tidak sabar saat harus menunggu program kesukaannya di televisi.

8. Sangat gampang mengingat nama orang, daerah atau hal sepele lainnya.

Anak yang mempunyai kecerdasan linguistik, mereka akan suka mengingat nama-nama orang di sekitarnya, tanggal-tanggal yang dianggap penting dan berkesan, dan hal-hal yng mungki kita anggap sepele.

Adapun kalau belum dewasa kita mempunyai salah satu ciri di atas, sebaiknya dipupuk dan dikembangkan semoga semakin bermanfaat bagi masa depan si anak.

Siapa orang renta di dunia ini yang tak ingin anaknya cerdas dengan tingkat IQ yang tinggi s 8 Rahasia Anak yang Cerdas Linguistik

0 Response to "8 Diam-Diam Anak Yang Cerdas Linguistik"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel