6 Solusi Kalau Anak Gemar Mengarang Cerita
Apakah anak Anda suka bermain kata-kata dan menjadikannya suatu kisah yang manis untuk dibaca? Hal tersebut bisa jadi benar alasannya yakni mereka mendapat kiprah dari gurunya untuk mengarang cerita.
Namun apa kesudahannya kalau anak sudah mulai mengarang kisah untuk membohongi orangtuanya? Ini yang menjadi salah satu kekhawatiran orangtua terhadap anaknya.
Perilaku memanipulasi gosip yang benar untuk kepentingan diri sendiri atau mengarang kisah merupakan salah satu tahap perkembangan yang niscaya dilalui oleh setiap anak menyerupai layaknya tahpan berjalan maupun berbicara.
Cuma, yang menjadi pertanyaan yakni apakah bawah umur yang berusia sangat muda memang sudah bisa membuat kebohongan. Kita seringkali melihat bawah umur bermain akal-akalan menjadi dokter-dokteran dan sebagainya.
Kalau tujuannya untuk berbohong dan membohongi orangtua, mana bisa dibiarkan. Kita harus membantunya semoga menjadi benar. Meskipun bawah umur sering mengarang cerita, bukan berarti mereka akan jadi pembohong ketika sudah besar nanti.
Berikut ini yang bisa dilakukan semoga anak tidak mengarang kisah yang tidak baik.
1. Beri respon netral.
Ketika anak mulai mengarang cerita, maka berilah respon yang netral dan tidak berlebihan. Misalnya, "Bagus ceritanya, yuk kita buat buku saja."
Cara ini dilakukan ketika kita ingin membuatkan kemampuan imajinatif dan kreatifnya tanpa mendorong sikap tidak jujur.
2. Bimbing anak.
Bimbinglah anak ketika terjadi situasi yang rawan atau yang sanggup mendorongnya untuk berbuat tidak jujur.
3. Jaga self esteem pada anak.
Orangtua perlu sering memberi penghargaan atau kebanggaan pada anak. Misalnya saja ketika anak telah berhasil dalam suatu kiprah atau mempelajari hal baru.
4. Berikan hukum dan konsekuensi yang jelas.
Pilah mana sikap yang bisa diterima dan mana yang tidak.
5. Hargai anak kalau berperilaku baik.
Pujilah kejujurannya namun tetap kembali fokus pada kesalahan yang telah diperbuat. Jujur tak berarti lepas dari tanggungjawab. Hal ini akan mendorong anak untuk tidak takut berkata jujur.
6. Jangan putus asa kalau anak tetap berbohong.
Tetaplah konsisten memuji setiap kejujuran yang dilakukan anak dan menerapkan konsekuensi atas ketidakjujurannya. Dengan demikian diperlukan anak akan memahami betapa pentingnya kejujuran.
Namun apa kesudahannya kalau anak sudah mulai mengarang kisah untuk membohongi orangtuanya? Ini yang menjadi salah satu kekhawatiran orangtua terhadap anaknya.
Perilaku memanipulasi gosip yang benar untuk kepentingan diri sendiri atau mengarang kisah merupakan salah satu tahap perkembangan yang niscaya dilalui oleh setiap anak menyerupai layaknya tahpan berjalan maupun berbicara.
Cuma, yang menjadi pertanyaan yakni apakah bawah umur yang berusia sangat muda memang sudah bisa membuat kebohongan. Kita seringkali melihat bawah umur bermain akal-akalan menjadi dokter-dokteran dan sebagainya.
Kalau tujuannya untuk berbohong dan membohongi orangtua, mana bisa dibiarkan. Kita harus membantunya semoga menjadi benar. Meskipun bawah umur sering mengarang cerita, bukan berarti mereka akan jadi pembohong ketika sudah besar nanti.
6 Solusi Jika Anak Gemar Mengarang Cerita
Berikut ini yang bisa dilakukan semoga anak tidak mengarang kisah yang tidak baik.
1. Beri respon netral.
Ketika anak mulai mengarang cerita, maka berilah respon yang netral dan tidak berlebihan. Misalnya, "Bagus ceritanya, yuk kita buat buku saja."
Cara ini dilakukan ketika kita ingin membuatkan kemampuan imajinatif dan kreatifnya tanpa mendorong sikap tidak jujur.
2. Bimbing anak.
Bimbinglah anak ketika terjadi situasi yang rawan atau yang sanggup mendorongnya untuk berbuat tidak jujur.
3. Jaga self esteem pada anak.
Orangtua perlu sering memberi penghargaan atau kebanggaan pada anak. Misalnya saja ketika anak telah berhasil dalam suatu kiprah atau mempelajari hal baru.
4. Berikan hukum dan konsekuensi yang jelas.
Pilah mana sikap yang bisa diterima dan mana yang tidak.
5. Hargai anak kalau berperilaku baik.
Pujilah kejujurannya namun tetap kembali fokus pada kesalahan yang telah diperbuat. Jujur tak berarti lepas dari tanggungjawab. Hal ini akan mendorong anak untuk tidak takut berkata jujur.
6. Jangan putus asa kalau anak tetap berbohong.
Tetaplah konsisten memuji setiap kejujuran yang dilakukan anak dan menerapkan konsekuensi atas ketidakjujurannya. Dengan demikian diperlukan anak akan memahami betapa pentingnya kejujuran.
0 Response to "6 Solusi Kalau Anak Gemar Mengarang Cerita"
Post a Comment